Dzikir
Alloh memerintahkan agar kita banyak berdzikir (Q.S. Al-Ahzab, 41):
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,
Dengan berdzikir hati menjadi tenteram (Q.S. Ar-Ra’d, 28):
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Dzikir toriqoh Naqsyabandiyyah adalah dzikir dihati, dengan menyebut asma Alloh (ismu dzat: Alloh-Alloh).
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ
Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati (Q.S. Al-Muzzammil, 8)
Tujuan berdzikir untuk menghilangkan sifat-sifat buruk (madzmumah) dan menumbuhkan sifat-sifat baik (mahmudah).
- Dzikir lathifatul qolbi:
Menghilangkan sifat-sifat buruk: hawa, nafsu, hubbuddunya, iblis dan syetan.
Menumbuhkan sifat-sifat baik: iman, islam, wahdaniyah, ma’rifah dan malaikat.
- Dzikir Lathifaturruhi:
Menghilangkan sifat madzmumah: thoma’
Menumbuhkan sifat mahmudah qona’ah.
- Dzikir lathifatussirri:
Menghilangkan sifat ghodob
Menumbuhkan sifat sibar sabar/ welas asih.
- Dzikir lathifatul khofi:
Menghilangkan sifat nifaq dan hasud
Menumbuhkan sifat ridlo dan tawakkal.
- Dzikir lathifatul akhfa:
Menghilangkan sifat riya, takabur, ujub, dan sum’ah
Menumbuhkan sifat ikhlas, tawadlu, khusyu’ dan tafakkur
- Dzikir lathifatunnafsinnatiqoh:
Menghilangkan sifat thulul amal dan was-was
Menumbuhkan sifat tenang, tenteram, dan yakin.
- Dzikir lathifatul jami’il badan:
Menghilangkan sifat jahil murokab dan ghoflah
Menumbuhkan sifat senang mencari ilmu dan beramal.
Keterangan:
17 sifat buruk berikut harus dihilangkan, jika belum bisa maka kurangi sedikit demi sedikit:
- Hawa: keinginan yang tidak baik, seperti ingin berbuat ma’siyat dan melanggar peraturan agama (syariat), berbohong, gibah, dan sejenisnya.
- Nafsu: ego, ke-aku-an
- Cinta dunia (khubud dunya): cinta dunia yang menyebabkan lupa ibadah dan berani melanggar larangan.
- Iblis: berani melawan perintah Alloh
- Setan: mengikuti bujukan setan
- Serakah (thoma’): suka harta benda, pangkat/ kedudukan, kemewahan, dan sejenisnya
- Pemarah (hodob): kejam, tidak mempunyai tata krama yang mulia
- Dengki (khasud): tidak suka melihat orang lain senang
- Palsu (munafik): bohong ucapannya, tidak sesuai dengan perilakunya
- Pamer (riya): suka menunjukkan perbuatan baiknya supaya mendapat pujian
- Ujub: membangga-banggakan dengan apa yang diperolehnya, lupa pada yang memberi adalah Alloh
- Jangan sok (sumngah): mentang-mentang sedang mempunyai kekuasaan
- Takabur: merasa lebih bagus, lebih benar
- Panjang angan (tulul amal): mempunyai keinginan dunia berlebihan sehingga melupakan ibadah
- Was-was: ragu-ragu, bisa juga rasa ingin melakukan perbuatan buruk/ maksiat
- Bodoh (jahil murokab): bodoh tapi merasa pintar, sok pintar
- Lalai (hoflah): hati lupa pada Alloh
Dengan hati yang terpelihara dengan dzikir, diharapkan 8 dosa lahir berikut dapat dihindari:
- Lisan: berbicara yang menyakiti hati, menimbulkan permusuhan
- Hidung: mencium hal yang haram
- Mata: melihat hal yang haram
- Telinga: mendengarkan orang yang berselisih, mendengan ghibah, menggoda syahwat
- Tangan: membuat sakit orang lain
- Perut: kemasukan makanan haram
- Kemaluan: untuk zina atau hal yang dilarang
- Kaki: untuk melangkah ke tempat maksiat