Pengertian Dzikir
Dzikir mempunyai arti yang banyak, disini fokus pada dzikir dengan arti menyebut atau mengingat.
الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka (Al Hajj 35).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya (Al Ahzab, 41)
Dzikir dapat menggunakan Lisan atau Hati
Dari Aisyah bahwa Nabi berkata: “Aku berdzikir kepada Allah dalam hati lebih aku sukai daripada Aku berzikir dengan lisanku 70 kali”.
Hadis dari al-Baihaqi: “Dzikir yang tak didengar para malaikat pencatat, lebih bertambah pahalanya 70 kali daripada dzikir yang didengar oleh para malaikat.” (Ar-Ramli, Nihayat al-Muhtaj Ila Syarh al-Minhaj, III, 182).
Dimana letak hati?
Diriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa saat masih kanak-kanak, Rasulullah pernah didatangi Jibril. Saat itu beliau tengah bermain dengan teman-temannya. Kemudian Jibril menarik Rasulullah, menelentangkannya, lalu membelah dadanya. Setelah itu Jibril mengambil hati beliau. Dari dalam hati tersebut, Jibril mengeluarkan ‘alqalah (sesuatu yang menempel atau berhubungan). Jibril lantas berkata, “ini adalah unsur setan yang ada di dalam dirimu,”. Kemudian Jibril mencuci hati dalam bejana emas dengan air zamzam. Ia kembali mengembalikan hati itu ke tempatnya semula. Aku pernah melihat bekas jahitan di dada beliau. Ucapan anas ini menunjukan bahwa yang dimaksud dengan hati itu adalah jantung.
Allah berfirman, “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada”. Firman Allah, yang ada di dalam dada, menjadi penegas bahwa makna hati yang dimaksud ayat ini bukan majazi tetapi jantung.
Rasulullah bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Namun bila ia buruk maka buruklah seluruh tubuh. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati!
Dzikir dapat dilakukan dalam segala posisi
Ali Imran: 191
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
An-Nisa ayat, 103:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Dzikir Alloh-Alloh
Al-Muzzammil: 8
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ
Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.
Ayat ini memerintahkan kita untuk menyebut Alloh (nama Tuhan kita).
Al Hajj 35:
الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka.
Al Jumah 10
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.
(QS. Al-Ahzab:41)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya (Al Ahzab, 41)
Ar Rad 28
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Hadits Nabi:
عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ: اللهُ، اللهُ
Dari Anas, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Kiamat tak akan terjadi hingga di muka bumi tak disebut: Allah, Allah.” (HR. Muslim)
Dengan demikian jelas dalil untuk berdzikir “Alloh, Alloh”.
Manfaat Dzikir
Manfaat dzikir sangat banyak:
Hati menjadi tenang.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (Ar Rad 28).
Alloh akan ingat kepada kita yang artinya akan memberi rahmat, keselamatan dan mencukupi kebutuhan kita, sebagaimana daalam QS Al-Baqarah 152
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Allah memberi ampunan dan pahala yang besar, sebagaimana dalam QS Al-Ahzab, 35:
وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar .
Pembersih hati. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Bahwasanya hati itu kotor seperti besi yang berkarat dan pembersihnya adalah Dzikrullah”, “Bagi setiap sesuatu ada alat pembersihnya, dan alat pembersih hati adalah “Dzikrulloh”. Dzikir dapat membersihkan hati dari sifat-sifat buruk (madzmumah) seperti hawa, nafsu, cinta dunia, sifat-sifat iblis dan syetan, serakah, pemarah, hasud, suka bergunjing, fitnah, riya, takabur, ujub, was-was, jahil, lalai, dan sifat buruk lainnya. Dengan berdzikir akan menumbuhkan sifat-sifat baik (mahmudah): kuat imannya, baik islamnya, kuat dalam mengesakan Alloh, mengenal Alloh (ma’rifah), menumbuhkan sifat-sfat seperti malaikat, qonaah, sabar, welas asih, ridlo, tawakal, ikhlas, tawadlu, khusyu’, tafakkur, tenang, tenteram, yakin, gemar mencari ilmu, gemar beramal, dll.
Selalu ingat Alloh. Dalam dunia sufi ada ungkapan bahwa ketika melihat sesuatu benda apa saja, yang dilihatnya bukan benda itu, melainkan Allah Ta’ala. Maksudnya setiap melihat sesuatu, akan ingat kepada Alloh. Jika melihat benda yang indah, akan ingat bahwa yang menciptakan adalah Alloh dan kita bersykur. Jika melihat benda yang menurut kita tidak indah, akan ingat juga bahwa yang menciptakan adalah Alloh dan kita tidak mencela. Coba kita praktekan, bagaimana ketika kita melihat seseorang yang rupawan/ cantik & bagaimana ketika melihat seseorang yang “menurut kita” tidak rupawan/ cantik? Bagaimana ketika kita melihat kambing yang sehat dan kambing yang sakit? Apakah kita memuji Alloh? Apakah timbul rasa tidak suka atau tetap suka? Apakah kita bahagia atau muncul rasa kasihan dan dengan senang hati mau membantu? Apa yang menyebabkan kita merasa apa yang kita rasakan? Apa tujuan kita melakukan apa yang kita lakukan? Jika kita selalu ingat Alloh, maka apa yang kita rasakan dan lakukan adalah apa yang dikehendaki oleh Alloh dan ini yang akan membuat kita merasa bahagia.
Dzikir Toriqoh Naqsyabandiyyah
Dzikir toriqoh Naqsyabandiyyah adalah dzikir dihati, yaitu dengan dzikir ismu dzat (Alloh-Alloh). Bagi murid yang baru baiat, jumlah dzikirnya adalah 5.000 (lima ribu) kali. Meskipun banyak, namun karena dilaksanakan dihati, maka dapat dilakukan dengan cepat, kurang lebih memerlukan waktu sekitar 25 menit. Juga dapat dicicil jika sedang sibuk, asalkan dalam satu hari satu malam dapat menyelesaikan dzikir 5000 kali. Tempat dzikir sebaiknya ruangan yang sepi, tidak terlihat orang, kalau bisa pintu dikunci. Ruangan juga sebaiknya gelap atau tidak terang, supaya khusuk panca indranya. Waktu yang baik untuk berdzikir adalah dari munculnya fajar hingga terbitnya matahari, sesudah Ashar, antara Maghrib hingga Isya’, tengah malam, diwaktu yang luas (jembar), sedang sehat, dan ketika sedang merasa senang taqorrub kepada Alloh. Agar dzikir berhasil baik, usahakan tidak makan dan minum dari masakannya orang yang tidak sholat dan orang yang mengingkari kepada thoriqoh.